Kamis, 26 September 2024

Pembelajaran Berdiferensiasi : Memanfaatkan Museum Virtual dan Google Art and Culture dalam pembelajaran Sejarah

 Memanfaatkan Museum Virtual dan Google Art and Culture dalam pembelajaran Sejarah

Oleh : Wawan Hermawan



Era digital telah membawa banyak perubahan signifikan dalam cara kita mengakses informasi. Teknologi semakin canggih dan memungkinkan kita menjelajahi dunia tanpa batas, termasuk dunia sejarah.

Letak geografis SMAN 23 Garut yang jauh dari kota besar tidak memungkin bagi para peserta didik untuk mengunjungi museum secara langsung. Museum sendiri bagian penting dalam proses belajar Sejarah. Karena bagian dari rekam jejak Sejarah yang secara sistematis tersimpan rapih.


Munculnya teknologi virtual reality (VR) dan augmented reality (AR) memungkinkan kita menciptakan pengalaman mengunjungi museum secara virtual, selain menambah minat juga memupuk rasa kepenasaran para peserta didik serta mengembangkan wawasan global bagi para peserta didik walaupun tinggal di daerah yang jauh namun wawasan global ini harus tetap ditumbuhkan agar mampu bersaing dalam dunia kerja kedepan.

Selain VR Platform Google Art and Culture ini menjadi salah satu pionir dalam menghadirkan museum-museum dunia secara virtual. Dengan fitur-fitur yang interaktif, pengguna dapat menjelajahi koleksi museum, membaca penjelasan, dan bahkan mencari foto-foto dokumentasi Sejarah yang jarang ditemui dalam buku lengkap dengan penjelasannya.

Kegiatan ini juga diberikan untuk menjawab Apakah penggunaan museum virtual dapat meningkatkan Minat belajar sejarah siswa kelas X di SMAN 23 Garut? Apa saja best praktik dalam penggunaan museum virtual dalam pembelajaran sejarah?

Selanjutnya harapannya peserta didik mampu Menganalisis pengaruh penggunaan museum virtual terhadap Minat belajar Sejarah, serta Literasi digital siswa, Meningkatkan wawasan global melalui kunjungan museum virtual dan google art and Culture.

alur belajar dapat di lihat pada laman berikut :